Fulfilment of Minimum Acceptable Diet as Dominant Factor in Wasting in Children Aged 6–23 Months in Central Jakarta, Indonesia, 2019

AbstractWasting is a form of acute malnutrition characterized by significant and rapid weight loss resulting from inadequate food intake infectious diseases. This study was to investigate the factors associated with wasting in children aged 6–23 months dominant factor among these. The followed cross-sectional design. A total sample 261 selected using multistage random sampling 13 integrated healthcare centres six administrative villages located three sub-districts Central Jakarta. Data collected measuring body height questionnaires completed through interviews carried out trained data collectors. shows that prevalence Jakarta 6.9%. Based on logistic regression analysis, fulfillment Minimum Acceptable Diet (MAD) (OR=3.2 90% CI 1.1-9.5) found be after controlling mother's level education (OR=1.7 0.7–4.2) family income (OR=2.9; 0.9-8.9). research there need for improvement maternal behaviour providing appropriate care children. this research, we recommend intervention breastfeeding complementary feeding practices strengthened, especially mothers low levels income.AbstrakWasting adalah salah satu bentuk malnutrisi akut yang ditandai dengan penurunan berat badan signifikan dan cepat akibat asupan makanan tidak memadai penyakit infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor berhubungan pada anak usia 6-23 bulan faktor dominan di antaranya. menggunakan desain studi cross-sectional. Sampel berjumlah dipilih dari puskesmas enam kelurahan berada tiga kecamatan Pusat. Pengumpulan dilakukan mengukur tinggi serta pengisian kuesioner melalui wawancara oleh pengumpul terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi umur Pusat sebesar 6,9%. Berdasarkan analisis regresi logistik, pemenuhan (OR = 3,2 1,1-9,5) ditemukan menjadi kejadian selah dikontrol tingkat pendidikan ibu 1,7 0,7– 4.2) pendapatan keluarga 2.9; perlunya peningkatan perilaku dalam memberikan pengasuhan tepat kepada anak. ini, kami merekomendasikan agar intervensi praktik pemberian ASI MP-ASI diperkuat, terutama bagi rendah.